Belajar berbagi meski membutuhkan...
HARTA tidak akan pernah ada cukupnya, keinginan tidak akan pernah ada habisnya, bila hanya kedua hal ini yang dikejar, niscaya ketenangan dan kebahagian justru akan menjauh. Yuk kita belajar berbagi meski kita juga sangat membutuhkan akan harta. Semua manusia yang hidup di dunia pasti membutuhkan harta. Tapi yang terpenting adalah kebahagian dan ketenangan hati. Percuma banyak harta tapi sakit sakitan atau hati tidak tenang. Dengan berbagi hati kita akan tenang dan bahagia. Bila kita mau senang hati maka senangkanlah hati orang dulu, inilah yang ada dalam pikiran si fulan saat itu. Dia berniat berbagi kepada nenek penjual gorengan. Memang bukan pertama itu saja, namun si fulan sudah sering berbagi (sedekah) pada nenek itu, meskipun dia juga membutuhkan uang itu. Si fulan merasa kasihan pada nenek itu. Usia tua yang seharusnya istirahat menikmati hari tuanya, namun dia tetap berjuang untuk menyambung hidupnya. Sore itu sehabis pulang kerja si fulan membeli gorengan ke tempat nenek itu. Kebetulan sore itu nenek jualan. Si fulan hanya membeli 5 ribu karena niat dia adalah ingin menyenangkan hati nenek itu. Inilah penggalan dialog keduanya:
Fulan : rame nek jualannya?
Nenek : sepi nak ( raut wajah nenek nampak sedih mendengar pertanyaan si fulan) kemarin sore uang nenek hilang nak 50ribu (suara terbata bata dan nampak sedih)
Fulan : hilang di mana mbah?? (Tanya Fulan penasaran dan rasa kasihan muncul dalam hatinya)
Nenek : hilang di sini nak ( sambil menujukan tempat kejadian), yaah. Ga apa nak ntar juga ada gantinya (dengan suara terbata bata).kalau ga jualan gini mbak ga makan nak.
Fulan : Sabar ya mbah, banyak berdoa . emang di sini sama siapa mbak? ( Tanya fulan penasaran)
Nenek : nenek numpang sama adik nenek di sini. Dulu nenek sama suami di sumatera.. setelah suami meninggal dunia, nenek pulang ke jogja. Rumah nenek yang dulu di jogja di kasih ke keponakan, soalnya nenek ga punya anak., biasanya sebulan sekali anak nenek di sumatera (anak tiri) kirim uang. Tapi sudah beberapa bulan ini dia ga ngirim. Di hubungi juga no telepon nya ga aktif , mungkin dia sibuk.
Fulan : sabar ya nek. Rejeki itu dah yang ngatur, banyak berdoa.
“si fulan ngambil uang buat bayar gorengan yang seharga 5ribu. Biasanya si fulan ngasih 10ribu setiap membeli. Namun kali ini hati si Fulan ga tega melihat nasib nenek yang uang nya hilang dan cerita keluarganya. Dia langsung ngambil uang 50ribu untuk membayar gorengan” ini uang nya nek buat bayar gorengan.
Nenek: wah ga ada kembalinya nak!!
Fulan : dah di ambil aja , semoga dagangannya rame ya nek.
Nenek : makasih ya nak ( sambil menangis dan memegang tangan dan menepuk nepuk bahu si fulan) “semoga banyak rejeki, kerjaan nya lancar dll” ( nenek itu mendoakan si fulan sambil menagis dan mengusap air mata yang mulai membasahi pipinya)
Fulan: Aamiin”(fulan hanya bisa terdiam melihat nenek itu menangis, dia juga terharu melihat nenek itu, namun hati nya merasa bersalah karena secara tidak sengaja telah mencoba menyuruh nenek itu untuk bercerita tentang keluarganya, namun ia sedikit senang karena telah di doakan oleh nenek itu)
Sebenarnya uang 50ribu itu bukan untuk si nenek itu yang sedang sedih karena kehilangan uang 50ribu dan di tinggal suaminya di tambah lagi anak tiri nya tidak mengirim uang untuk kebutuhan si nenek tapi uang 50ribu si fulan itu untuk dia yang telah menyedekahkannya pada si nenek. Dengan si fulan bersedekah sebenarnya si fulan sudah merasa bahagia dan mendapatkan ketenangan hati meski pun dia sendiri membutuhkan uang 50ribu tersebut. Tapi si fulan ingat janji Allah” Barang siapa ngasih satu, Allah akan membalasnya 10x lipat." Dengan keyakinan nya si fulan terus berdoa semoga Allah membukakan pintu rejekinya dan mendapatkan rejeki yang penuh berkah dan mampu menenangkan hatinya.
12/15/2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar