Obrolan ringan Ala sunda di Alkid (alun2 kidul yogykarta)
Tepat pukul 15.10 nada dering hp terdengar nyaring, menghentikan aktifitas ku. Ternyata ada panggilan no baru yang belum tersimpan dalam buku telpon. Ku terima panggilan , langsung saja di sebarang sana menyapa saya, dan mengenalkan nama, otomatis tak asing bagi saya untuk mengenali nama itu. Dia adalah senior saya. Dia sosok panutan sekaligus jadi contoh bagi kelompok saya ( blok tempat tinggal). Bukan karena dia telah berhasil di bidangnya di ibu kota sana, tapi bagi saya dia telah mengangkat kelompoknya (blok tempat tinggal ) lewat tulisan nya dan prestasinya. Kelompok saya yang dulu di anggap sebelah mata oleh kaum terpandang di wilayah saya, yah meskipun sekarang tidak jauh beda. Namun setidaknya dengan adanya tulisan dia dan prestasi dia. Mereka mereka tidak memandang sebelah mata seperti dulu. Dia bawah generasi dia semua anak anak kelompok kami mulai kompak mulai kegiatan olah raga hinga ke dunia maya selalu kompak.semoga terjaga kekompakan ini.
Tak menyangka senior itu menghubungi saya, maklum di dunia maya aja kami jarang berkomunikasi, ya paling Cuma sebatas nyapa dalam jejaring social itu juga bisa di hitung jari. Yah dia sibuk dengan kerjaannya yang menyita banyak waktu dan pikiran, belum lagi keluarganya. Berbeda waktu saya masih kecil , masih tersimpan dalam memory saya.entah dalam memory dia masih atau mungkin sudah terdelete oleh hiruk pikuk kota metropolitan sana..(he..e).
Tak disangka ternyata dia ada acara pribadi di jogja, mungkin banyak waktu luang . untuk mengisi kekosongan waktunya dia gunakan untuk silaturahmi dengan saya. Dengan ajakan silaturahmi itu, saya pun menyambutnya dengan senang hati. Langsung saya menuju salah satu hotel yang ada di yogyakarta, tempat dia menginap. Tak begitu lama saya menunggu di depan hotel, dia keluar dari pintu hotel. Kami berdua jalan menikmati suasana jogja di malam hari dengan roda dua yang setia menemani saya selama di perantauan. Diperjalan kita hanya menikmati obrolan ringan ,dan saya sempat menunjukan gedung yang dia pakai untuk acara besok harinya. Kebetulan malam itu lalu lintas di jogja padat sampai ke malioboro kendaraan tambah merayap. Sampai kami terpaksa memarkirkan roda dua saya di alun alun kidul yogyakarta(Alkid). Di alkid lah kita menikmati suasana jogja dengan khas minimum dan makannya. Sambil menikmati wedang ronde dan jagung bakar, dan di selingi obrolan ringan kami mulai dari suasana kampung tercinta dan pekerjaan dia. Mengenai pekerjaan dia saya baru paham, dengan detailnya dia bercerita tentang kerjaan nya. Terutama dari mulai karir dia dari nol hingga kini dia menikmati hasilnya. Dari sini saya bisa mengambil hikmah dari pengalaman dia.
Suatu pekerjaan yang beresiko karena menyangkut hal hal yang sangat penting. Tapi saya menikmati obrolan ini dengan pertanyaan pertanyaan yang saya lontarkan. Saya sedikit mengerti bagaimana dia menjawab atau menanggapi maupun cara dia menyampaikan informasi.
Tak ketinggalan juga obrolan ala Ckk(he..e). bagaimana dia menyikapi gaya hidup masyarkat ckk dari dulu hinga sekarang. Seru juga obrolan itu bagaimana dia bercerita blok/lingkungan kita yang di pandang sebelah mata oleh lingkungan lain. Dia juga berpandangan masyarakat kami terlalu menunjukan materi. Ingin menunjukan ini loh saya punya motor, hp bagus, mobil, dll (kebanyakan masyarakat ckk). Senior saya berpendapat mereka rela gali lubang tutup lubang untuk menunjukan bahwa diri mereka bisa. Mereka ingin menunjukan keadaan luarnya saja , tapi tidak memikirkan keadaan sehari harinya. Itulah gaya hidup ,tapi sebisa mungkin kita untuk tidak terbawa arus, bahkan mengikuti arus tersebut, kita harus punya prinsip hidup sendiri meskipun kita berada dalam lingkaran itu.
Seneng bisa bersilaturahmi dan ngobrol sama dia meskipun Cuma dalam hitungan jam. Tapi banyak hal yang di petik dari obrolan itu mulai menanggapi informasi dari media, sedikit usaha, kehidupan dan masih banyak lagi. Ternyata informasi tidak hanya dari media tapi dari teman, semakin banyak kita teman semakin banyak informasi yang kita dapat. Kita jangan memilih kalau berteman . pokoknya mulai A sampai Z , dari tukang becak sampai pejabat. Dan yang paling berharga bagi saya adalah ketika dia bercerita bagaimana kita harus berbagi dari penghasilan usaha/gaji. Dia memberikan contoh yang baik, dia berbagi sama orang orang yang tak mampu khususnya kepada orang yang sudah tua di lingkungan kami. Semoga sifat berbagi ini menular kepada generasi di bawahnya termasuk saya..pertemuan ini sangat berguna untuk saya di samping sebagai silaturahmi untuk mempererat hubungan kami, juga menambah informasi khusus nya bagi saya. Terimakasih atas waktu nya semoga tidak bosan lagi untuk menikmati obrolan ringan di alkid dan berbagi ilmu kepada saya. Di tunggu lagi…
1/14/2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar